Sabtu, 29 Agustus 2015

(Review) Sharing Pengalaman Pertama Kali Menggunakan Pembalut Kain (Menspad)


Hello Ladies.
Kali ini Menspad ID akan berbagi/sharing review dan pengalaman pertama kali menggunakan pembalut kain (menspad).

Apa yang ada dipikiran saya pertama kali saat membayangkan pembalut kain adalah lengket, basah, dan becek. Pokoknya yang terbayangkan adalah rasa tidak nyaman yang akan dihasilkan oleh pembalut kain. Terbayang dong organ wanita kesayangan kita semua harus bersentuhan langsung dengan sebuah kain sepanjang hari? Kalau tembus di pakaian dalam ajah bikin risih, apalagi ini ditampung dengan kain? Iya, nggak?



(Review) Sharing Pengalaman Pertama Kali Menggunakan Pembalut Kain (Menspad)
Pertama kali saya menggunakan pembalut kain (menspad) adalah yang berjenis pantylier. Kenapa memilih yang ini? Karena jenis ini adalah yang paling murah, hahahha.

Saat pertama kali melakukan pencarian tentang pembalut kain (menspad), saya agak terkejut dengan harganya, yang intinya kalau buat perempuan yang baru pertama kali akan berpindah dari pembalut sekali pakai-buang ke pembalut kain, maka dana investasinya adalah lumayan... -___-


Harga Pembalut Kain (Menspad) Mahal?
Okelah, memang kalau dihitung satuan harga pembalut kain (menspad) memang murah, tapi kalau langsung nyetok untuk sekali siklus haid, bisa sampai beberapa ratus ribu investasinya. Tapi... Eits, coba deh Ladies hitung lagi berapa pengeluaran Ladies selama sebulan hanya untuk pantyliner dan pembalut sekali pakai-buang tersebut? Oh, cuma segitu? Udah dikali selama seumur hidup sampai menopouse bahwa perempuan akan terus membutuhkan pembalut belum? Coba bandingkan dengan investasi pertama Ladies terhadap pembalut kain (menspad). Mungkin saat pertama kali berinvestasi pada pembelian dan kepemilikin pembalut kain (menspad), rasanya sayang sekali mengeluarkan uang beberapa ratus ribu untuk siklus bulanan kita, namun kalau dihitung secara jangka panjang malah jadi hemat banget. Mau bukti? Nih, Menspad ID kasih perbandingan baiaya amtara penggunaan pembalut kain (menspad) dan pembalut sekalia pakai buang : klik disini.



Mencuci Pembalut Kain (Menspad) Sebelum Digunakan
Oke, kembali lagi pada pengalaman pertama kali menggunakan pembalut kain (menspad).
Pada saat pertama kali mendapatkan pembalut kain (menspad) ada peraaan geli di benak saya, hihihihi. Tapi akhirnya saya putuskan untuk mencoba pembalut kain (menspad). Saat menerima pembalut kain (menspad) kain ini, yang pertama kali saya lakukan adalah mencucinya, kemudian menjemurnya di bawah matahari. Untuk Ladies yang ingin mengetahui langkah-langkah lengkap tentang apa saja yang harus dilakukan saat pertama kali memiliki pembalut kain (menspad) dapat membacanya di postingan berikut ini : klik disini.

Kesan Pertama Kali Memakai Pembalut Kain (Menspad)
Setelah bersih dan kering, saya pun coba menggunakannya. Kebetulan saya menggunakan insting saat pertama kali menggunakan pembalut kain (menspad) ini, huahahha. Tapi untuk Ladies yang masih biungung tentang bagaimana cara menggunakan pembalut kain (menspad) yang benar bisa mengunjungi link berikut ini : klik disini.

Saat pertama kali lapisan lembut si pembalut kain (menspad) menyentuh area pribadi saya, eits nyes nyes... NYAMAN BANGET BO! Serasa nggak pake pembalut. Bergerak juga nyaman. Nggak ada tuh perasaan lengket atau apalah itu namanya perasaan kulit yang susah bernapas dan malah jadi ruam kulit... -____- (buat perempuan yang punya kulit sensitif pasti ngerti banget perasaan ganjel, gatel, dan lengket pas pake pembalut sekali pakai-buang).


Pembalut Kain (Menspad) Tembus?
Lalu lalu lalu... Mengeni tragedi tembus. selama Ladies adalah wanita rajin dan telaten, nggak ada tuh tragedi tembus. Selama Ladies rajin mengganti pembalut kain (menspad) selama 3-4 jam sekali atau maksimal 5 jam sekali, jangan takut tembus. Kalau Ladies beralasan 'kan males'... Yaelah.... Jadi cewek males. Ini tentang kesehatan organ kewanitaan loh. Mengganti  pembalut (atau saat sedang tidak haid mengganti pakaian dalam) adalah perkara wajib untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan dan menghindari dari berkembang biaknya jamur dan kuman. Apalagi saat menggunakan pembalut sekali pakai-buang, kan di dalamnya terkandung berbagai bahan kimia yang bisa membahayakan, saat pembalut sekali pakai-buang tersebut itu penuh, otomatis saat kita duduk atau bergerak, sedikitnya ada darah yang tertampung yang tertekan kembali ke organ intim. Bayangkan saja darah kotor yang sudah tercampur dengan bahan kimia tertekan dan terangkat keatas kembali. Syereeemmm.... -_____-

So, perkara mengenai tembus atau tidak tembus, pembalut kain tidak akan tembust selama Ladies mengganti pembalut tersebut secara berkala. Sama saja dengan pembalut sekali pakai yang kalau kebanyakan menampung darah kan akan tembus juga. Atau sama seperti penggunaan pembalut sekali-pakai, untuk Ladies yang memang haidnya deras, bisa menggunakan pembalut kain (menspad) versi maxi yang lebih tebal dan menampung lebih banyak. Lalu jika ada pertanyaan 'kan aku biasanya pake yang ada sayapnya...', maka saya jawab : ITU JUGA ADA!!


Susah Menghilangkan Bau dan Noda Bekas Darah di Pembalut Kain (Menspad)?
So, mengenai ketakutan bahwa jenis pembalut kain (menspad) akan susah dicuci dan menghilangkan noda dan bau darah, maka saya jawab? Seriusan susah? Kok saya nggak mengalaminya ya, xixixixi.

Memang pada awalnya saya juga sempat takut bahwa akan sangat sulit menghilangkan bau darah dan noda darah yang menempel di pembalut kain (menspad). Tapi apa yang terjadi saudara-saudara!? Hal tersebut tidak terjadiiiiiiii...~

Darah yang tertampung di pembalut kain dapat dengan cepat keluar. Cukup dicuci dengan air yang mengalir sambil dipecet-pencet saja. Selain itu cukup dengan menggunakan sabun mandi (lebih bagus menggunakan sabun mandi batangan) noda  darahnya hilang dengan cara dikucek. Setelah itu jemur di bawah matahari langsung. VOILA! Bau darah dan noda darah yang ditakutkan tidak ada tuh... :)

Jika Ladies masih takut akan noda darah yang menempel, Ladies bisa menggunakan pembalut kain (menspad) yang berwarna gelap pada bagian inner-nya. Tapi jujur, saya mah pake warna yang cerah-cerah, seperti biru muda, ungu muda, pink fanta, oranye, dan hijau daun, huahaha. Alasannya adalah, selain memang noda darah yang menempel memang mudah di bersihkan, dengan menggunakan warna-warna cerah  tampak unyu dan lucu sat dijemur, huahahaha. 



So, masih ragu untuk pindah ke pembalut kain (menspad)?
Apa sih yang bikin ragu setelah banyaknya kemudahan dan keunggulan pembalut kain (menspad)?
masih yakin pake pembalut sekali pakai-buang yang masih menggunakan bahan kimia dan sisanya menjadi sampah yang sulit untuk diuraikan?

Be smart Ladies, choose wisely.




Salam,

Menspad ID - juwies


NB : Bagi yang ingin meng-copy-paste/menyadur/mengutip (dan sejenisnya) dari tulisan blog ini, harap menyertakan link dan sumber yang jelas. Terima kasih.

10 komentar:

  1. sist mau nanya... kalo kita pakai terus 3- 4 jam sekali ganti, berarti yg habis dipakai itu kita simpan lagi dalam keadaan basah2 gitu? atau gimana? ini untuk pemakaian ketika kita dtengah aktifitas diluar rumah.. mohon sharingnya.. terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Sis.
      Kalau saya penganut tidak mencuci menspad di kantor / kampus / di luar rumah, Sis. Terutama saat sedang berpergian, soalnya buat saya malah jadi 'rujit' menurut saya.

      Cara saya adalah siapkan bag utk menspad yg sudah dipakai. Jadi, menspad tersebut dimasukkan ke dalam bag tsb. Dan usahakan yg water proof. Lalu baru saya cuci saat di rumah.

      Enaknya punya menspad beberapa pasang, agar saat menspad sedang dicuci/dikeringkan, kita msh ada ganti. Utk investasi awal memiliki menspad kain memang terasa berat bagi beberapa perempuan, tp worthed kok :)

      Semoga membantu jawabannya ya :)

      Hapus
    2. Halo, Sis.
      Kalau saya penganut tidak mencuci menspad di kantor / kampus / di luar rumah, Sis. Terutama saat sedang berpergian, soalnya buat saya malah jadi 'rujit' menurut saya.

      Cara saya adalah siapkan bag utk menspad yg sudah dipakai. Jadi, menspad tersebut dimasukkan ke dalam bag tsb. Dan usahakan yg water proof. Lalu baru saya cuci saat di rumah.

      Enaknya punya menspad beberapa pasang, agar saat menspad sedang dicuci/dikeringkan, kita msh ada ganti. Utk investasi awal memiliki menspad kain memang terasa berat bagi beberapa perempuan, tp worthed kok :)

      Semoga membantu jawabannya ya :)

      Hapus
    3. Hi sis, menyambung pertanyaan di atas. Kalau misal ga dicuci trs kita simpen dan baru dicuci di rumah, apa ngga bau amis itu menspadnya?

      Hapus
  2. Coba aja pakai popok sekali merk mamy poko pakai tipe perekat aku pernah coba karena aku pernah tembus pas di sekolah cara pakai nya sama kaya pembalut pada saat itu aku coba enak gk ya pakai popok terus aku coba ternya enak pas bangun tidur gk bocor dan bisa pipis di popok gk takut bocor terus paginya aku coba pas sekolah saat itu pas pada ssat pelajaran aku kebelet pipis tapi males ke toilet y udh aku pipis aja ke popok enak banget gk ganggu pelajaran pas

    Itu pengalaman ku

    BalasHapus
  3. Coba aja pakai popok sekali merk mamy poko pakai tipe perekat aku pernah coba karena aku pernah tembus pas di sekolah cara pakai nya sama kaya pembalut pada saat itu aku coba enak gk ya pakai popok terus aku coba ternya enak pas bangun tidur gk bocor dan bisa pipis di popok gk takut bocor terus paginya aku coba pas sekolah saat itu pas pada ssat pelajaran aku kebelet pipis tapi males ke toilet y udh aku pipis aja ke popok enak banget gk ganggu pelajaran pas

    Itu pengalaman ku

    BalasHapus